Gelar Kongres XIII, GOPTKI Terus Tingkatkan Kualitas PAUD

infobumi.com, Jakarta- Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) menggelar Kongres XIII bertema “Optimalisasi Peran GOPTKI dalam Peningkatan Kualitas PAUD melalui Transformasi Organisasi”. Ketua Umum (Ketum) GOPTKI Nani Nofiar Suhajar mengajak anggota GOPTKI bersama-sama mencurahkan pikiran dan kreatifitas untuk mencapai kesetaraan dan peningkatan PAUD melalui organisasi GOPTKI.

“Indonesia maju jika pendidikan anak usia dini dilakukan bersama-sama dalam merencanakan generasi yang berakhlak mulia, memiliki kecerdasan religius, kecerdasan emosi dan kecerdasan intelektual yang dibangun sejak usia dini,” kata Nani dalam sambutannya di Hotel Aston Kartika Grogol, Jumat (25/11/2022).

Nani mengatakan, kongres merupakan musyawarah tertinggi dalam organisasi yang diadakan setiap lima tahun sekali. Kongres dilaksanakan sebagai ajang untuk merencanakan program kerja bersama. Kongres sangat memerlukan saran, masukan dan partisipasi aktif dari seluruh anggota. Sehingga diharapkan, permasalahan bangsa dan organisasi sedikit demi sedikit dapat terselesaikan.

Baca Juga:  Sekjen Kemendagri, Ungkapkan Apresiasi Atas Terselenggaranya Festival Gapura Cinta Negeri 2019 dengan Baik

“Program-program diharapkan dapat saling melengkapi dan menyempurnakan antaranggota GOPTKI yang menjadikan semua anggota mendapat manfaat dan dapat meningkatkan pendidikan anak usia dini yang dikelola di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, GOPTKI masih konsisten pada pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) untuk mempersiapkan anak ke jenjang Sekolah Dasar (SD). GOPTKI terus menanamkan pendidikan karakter sebagai fondasi dalam kehidupan anak untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi serta bekal dalam kehidupan menjadi insan kamil.

“Namun anggota GOPTKI tidak hanya menyelenggarakan TK saja, karena PAUD formal non-formal menjadi satu kesatuan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang memerlukan perhatian khusus. Masa ini merupakan masa emas yang berlangsung hanya satu kali dalam kehidupannya dan tidak mungkin terulang kembali,” tuturnya.

Lanjut Nani, untuk memperkuat dan mengoptimalkan keberhasilan pendidikan, GOPTKI telah melakukan Gerakan Nasional Keayahbundaan GOPTKI yang dicanangkan pada 5 April 2016 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dengan meluncurkan Panduan Forum Ayah Bunda. Forum ini sebagai sarana komunikasi antara orang tua dan keluarga dengan TK, agar pengasuhan anak di rumah dan di sekolah menjadi sejalan.

Baca Juga:  BPSDM Kemendagri Gelar Diklat Legal Drafting Angkatan I Tahun 2023

“Forum ini di samping mengedukasikan dalam keluarga dan masyarakat, membiasakan pula untuk memecahkan permasalahan yang terjadi. Pendidikan karakter pada anak dalam keluarga dan masyarakat serta menguasai permasalahannya. Pendidikan karakter tidak bisa hanya diberikan di sekolah, tapi pendidikan karakter pada anak memerlukan contoh teladan dari orang dewasa,” ucapnya.

Oleh karena itu, tambah Nani, tugas GOPTKI tidak akan pernah berhenti dan selalu menghadapi tantangan zaman di setiap masa. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di TK , GOPTKI menetapkan TK Contoh dari anggota sebagai percontohan yang dapat menjadi acuan dalam penyelenggaraan TK di seluruh Indonesia. Adapun beberapa TK tersebut di antaranya adalah TK Aisyiyah 46, TK Angkasa 1, TK Hangtuah 11, dan TK Merpati Pos.

Dia melanjutkan, GOPTKI juga melakukan peningkatan kelembagaan masing-masing penyelenggara PAUD dengan cara bersinergi serta berkolaborasi dalam pemerataan kualitas pendidikan untuk anak di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Transformasi organisasi yang GOPTKI rencanakan diharapkan dapat mengakomodir organisasi dan anggota sebagai penerima manfaat.

Baca Juga:  Media Sosial Berperan Penting Menyebarluaskan Pesan

“Program kerja organisasi diharapkan sebagai cara dalam menempuh tujuan bersama sesuai visi organisasi membina anak usia dini dalam membentuk watak bangsa agar menjadi manusia Indonesia yang berakhlak mulia, dinamis, aktif, kreatif, inovatif, cerdas, produktif, dan kritis,” tandasnya.

Puspen Kemendagri

(Red)

Komentar