Serangan Siber Sempat Mengganggu Layanan Bank Syariah Indonesia Selama Kurang Lebih Satu Hari

infobumi.com, Jakarta- Sistem aplikasi mobile banking dan jaringan ATM PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mati sejak Senin (5/8) dan belum pulih sepenuhnya. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Eric Thuhir mengatakan sistem BSI telah diserang, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai penyerangan tersebut. CEO BSI juga terus mengawasi langsung perbaikan sistem yang sedang berlangsung.
Salah satu kemungkinan gangguan ini adalah karena serangan siber yang membuat sistem crash atau terkena ransomware. Monitor teknologi Hiro Sotade mengatakan pemadaman itu kemungkinan disebabkan oleh serangan dunia maya. Menurutnya, hal ini karena BSI Systems sedang dalam masa transisi untuk meng-upgrade sistem IT sejak merger dan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia.
Manajemen BSI telah mengumumkan bahwa layanan perbankan BSI mulai dibuka kembali secara bertahap, dimana nasabah dapat bertransaksi di cabang dan ATM mulai hari ini. Mereka juga mengatakan sedang memperbaiki sistem untuk membuat aplikasi tidak dapat diakses sementara.
Menteri Eric Thuhir berpendapat layanan dan sistem BSI masih bisa ditingkatkan. Ini akan terus memastikan bahwa layanan dan sistem BSI ditingkatkan. Namun, dia juga ingin agar BSI terbuka untuk umum dan agar BSSN, OJK dan Kominfo mengkaji masalah tersebut untuk melihat apa sebenarnya permasalahannya dan bagaimana mitigasinya ke depan.

Baca Juga:  Covid-19 Meningkat, Camat Curug Supriyadi Imbau Warga Patuhi Protokol Kesehatan

Diharapkan melalui penelitian ini serangan siber terhadap sistem perbankan seperti BSI dapat dicegah di masa mendatang dan data nasabah dapat terjaga keamanannya.

(Red)

Komentar