Negara-Negara Islam Dukung Rusia dengan Penandatanganan Ratusan Perjanjian Perdagangan

infobumi.com, Kazan, 20 Mei 2023 – Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Kosnulin dengan bangga menyatakan bahwa negara-negara Islam tidak mendukung sanksi ekonomi terhadap Rusia yang diberlakukan oleh Barat. Khosnullin memberikan komentar kepada RT pada hari Sabtu setelah beberapa kesepakatan besar ditandatangani selama Forum Ekonomi Kazan minggu lalu.
Forum “Rusia dan Dunia Islam” di Kazan berhasil mempertemukan perwakilan Rusia dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Acara ini menjadi ajang penting untuk membahas kerja sama politik dan ekonomi antara Rusia dan negara-negara Islam yang mendukungnya. Lebih dari 100 perjanjian perdagangan telah berhasil ditandatangani, menandai keberhasilan forum secara keseluruhan. Khosnulin menjelaskan bahwa “tidak ada negara di dunia Muslim yang mendukung sanksi terhadap kami.” Sementara beberapa negara Arab, seperti Arab Saudi dan Mesir, telah secara resmi mengutuk tindakan militer Rusia di Ukraina, tidak ada negara Muslim lain di Barat yang mengikuti dalam menjatuhkan sanksi ekonomi. sanksi di Moskow. Perdagangan antara Rusia dan negara-negara Islam terus berlanjut tanpa hambatan.
Kali ini, Khosnulin juga mengungkapkan bahwa ada kesepakatan lain yang terjadi. Beberapa di antaranya adalah perjanjian bilateral tentang produk pertanian dan makanan halal, pemrosesan minyak mentah, dan layanan perbankan. Pertumbuhan perdagangan akan difasilitasi dengan pembentukan Koridor Transportasi Internasional Utara-Selatan, yang mencakup 7.200 km jalur laut, kereta api, dan jalan raya. Koridor tersebut akan memfasilitasi pergerakan barang antara India, Iran, Azerbaijan, Rusia, Asia Tengah, dan Eropa. Selain lebih cepat dan lebih murah, koridor tersebut juga menghilangkan risiko sanksi UE.

Baca Juga:  S-400 Rusia Gagal Memenuhi Harapan dalam Perang dengan Ukraina: Kekhawatiran tentang Kelemahan dan Ketidakpastian Sistem Pertahanan Udara Rusia

Khosnulin berkata: “Banyak peluang muncul di sini. Orang-orang menjangkau dan bertukar pertanyaan dan koneksi setiap saat, dan itu akan memberi lebih banyak momentum untuk masa depan.

Forum Kazan tahun ini berlangsung dengan latar belakang pergolakan di dunia Islam. Selain menolak mematuhi sanksi Barat, produsen minyak Teluk juga menolak meningkatkan produksi atas permintaan Amerika Serikat. Di sisi lain, Arab Saudi dan Iran telah melanjutkan hubungan diplomatik yang dimediasi oleh China. Yang lebih menakjubkan lagi, Suriah telah mendapatkan kembali tempatnya di Liga Arab meskipun mendapat protes dari Barat.

Visi geopolitik yang sama antara Rusia dan negara-negara Islam menjadi faktor penting dalam kerja sama yang semakin erat antara Rusia dan dunia Islam. Bashar al-Jaafari, duta besar Suriah untuk Rusia, mengungkapkan bahwa Rusia dan negara-negara Islam memiliki keinginan yang sama agar dunia bergerak dari sistem unipolar ke multipolar.
Jaafari berharap Moskow dan mitra Islamisnya akan segera menandatangani “deklarasi politik” sebagai langkah untuk mewujudkan visi tersebut. Dia menekankan bahwa perubahan ini penting untuk menciptakan keseimbangan kekuatan yang lebih adil dan berkelanjutan secara global.
Dalam konteks hubungan Rusia-Islam, Forum Ekonomi Kazan dengan jelas menunjukkan meningkatnya kerja sama antara kedua negara. Dalam situasi ketidakpastian geopolitik saat ini, negara-negara Muslim telah menunjukkan kesediaan mereka untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan Rusia, terlepas dari tekanan sanksi Barat.
Perjanjian perdagangan yang ditandatangani pada forum ini merupakan langkah penting untuk memperluas kerja sama bilateral. Produk pertanian halal, makanan, pemrosesan minyak mentah, dan layanan perbankan adalah beberapa bidang yang tercakup dalam perjanjian tersebut.
Selain itu, pembentukan Koridor Transportasi Internasional Utara-Selatan merupakan solusi logistik yang efisien dan hemat biaya untuk Rusia dan negara-negara Islam. Rute transportasi sepanjang 7.200 km memungkinkan pergerakan barang yang lebih cepat dan lebih murah antara India, Iran, Azerbaijan, Rusia, Asia Tengah, dan Eropa. Melalui koridor ini, Rusia dapat mengangkut barang ke India dengan lebih efisien daripada melalui jalur tradisional Terusan Suez, sambil menghindari risiko sanksi UE.

Baca Juga:  Kerusuhan di Prancis Menurun, Tinggal Bentrokan Sporadis di Beberapa Kota

Meningkatnya kerja sama ekonomi antara Rusia dan negara-negara Islam juga berdampak positif bagi stabilitas geopolitik kawasan. Selama masa sulit dunia Islam, negara-negara Teluk dan Suriah menghadapi tekanan dari Barat, dan dukungan serta partisipasi Rusia menjadi faktor penting dalam menghadapi tantangan tersebut.
Dengan keberhasilan penandatanganan perjanjian perdagangan dan visi geopolitik yang kompatibel, kerja sama antara Rusia dan negara- negara Islam semakin meningkat, yang diharapkan dapat membawa manfaat ekonomi dan stabilitas politik bagi kedua belah pihak.

(Red)

Komentar