Mendagri: Selama Menjadi Kapolri Saya Rasakan Dukungan Luar Biasa dari Jajaran Bhayangkari

infobumi.com,Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, selama ia menjabat sebagai Kapolri, ia merasakan dukungan yang luar biasa dari jajaran Bhayangkari. Atas dukungan tersebut, ia mengakuti dapat melewati segala dinamika yang cukup berdampak pada keamanan. Hal itu dikatakannya dalam acara Penyerahan Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Umum Bhayangkari dan Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari kepada Wakil Ketua Bhayangkari dan Wakil Ketua Pembina Yayasan Bhayangkari di Auditorium STIK-PTIK, Jakarta Selatan Selasa (29/10/2019).

“Selama 3 tahun 3 bulan menjabat sebagai Kapolri, saya merasakan dukungan yang sangat luar biasa dari jajaran Bhayangkari termasuk Yayasan Kemala Bhayangkari dan juga kaitan dengan aktivitas Polwan. Saya merasakan cukup berat bertugas, kita berhadapan dengan peristiwa-peristiwa besar, terutama dinamika poltik yang berdampak pada keamanan,” kata Tito.

Selama melaksanakan tugasnya sebagai Kapolri, ia merasakan begitu kuat dukungan jajaran kepolisian di daerah dalam mengatasi berbagai persoalan. Dari mulai terorisme hingga suksesi Pilkada serta Pemilu Serentak 2019 yang telah berjalan aman dan lancar dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi sebagai bentuk dukungan dari sisi keamanan.

Baca Juga:  Kemendagri Turun Langsung Tangani Sengketa Lahan Eks Bandara Polonia

“Saya ucapkan terimakasih kepada Kapolda-Kapolda, kasus-kasus yang terjadi cukup besar, yang menyita perhatian nasional, terorisme, tahun 2018 lebih berat lagi karena 171 yang melaksanakan Pilkada itu cukup keras. Lebih keras lagi Pemilu yang pertama kali serentak di tahun 2019, Presiden/Wapres ditambah dengan empat tingkatan parlemen, DPD, DPR RI, DPRD tk. I dan tk II, dan dilakukan serentak pada waktu satu hari. Itu adalah Pemilu yang mungkin paling besar se-dunia,” ungkapnya.

Dalam menghadapi berbagai persoalan tersebut, Tito mengakui tak sedikit aparat yang telah gugur dalam tugasnya. Hal tersebut merupakan bagaian dari resiko untuk melindungi bangsa dan negara. Oleh karenanya, ia mengucapkan terimakasih atas dukungan dan dedikasi tersebut dan berharap keluarga tetap memberikan dukungan untuk mengutamakan tugas negara.

“Banyak sekali saya kira dukungan-dukungan dalam semua kegiatan itu, dan cukup banyak anggota-anggota Polri yang gugur dalam tugasnya, baik di daerah konflik, Papua, Poso, terkena serangan teror, demonstrasi, mulai dari yang luka, bahkan ada yang gugur dalam aksi demo. Inilah resiko kita sebagai Bhayangkara Negara. Saya ucapkan terimakasih banyak kepada ibu-ibu Bhayangkari karena telah banyak memberikan kontribusi. Saya memhami bagaimana perasaan keluarga, khawatir, saya mohon memberikan dukungan agar mereka semangat, tugas negara diutamakan,” tegasnya.

Baca Juga:  Mendagri Minta Kepala Daerah Lakukan Pembatasan Buka Puasa Bersama dan Larang Kegiatan Open House

Jenderal Polisi (Purn) Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D merupakan Mantan Kapolri yang kini diamanahkan sebagai Menteri Dalam Negeri periode 20019-2024 dalam Kabinet Indonesia Maju. Hal tersebut juga membuat sang istri Ibu Tri Tito Karnavian juga harus menarik diri dari organisasi Bhayangkari, yakni dalam jabatannya sebagai Ketua Umum Bhayangkari dan Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari.

Komentar