Muhammad Rizal Komisi IX DPR RI Gandeng BKKBN Banten Sosialisasi Cegah Stunting Bersama 250 Masyarakat Pamulang

infobumi.com, TANGSEL, – Muhammad Rizal Anggota Komisi IX DPR RI bersama BKKBN menggelar kembali kegiatan sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) program bangga kencana pencegahan stunting bersama masyarakat Pamulang Tangerang Selatan.

Kegiatan sosialisasi kali ini di gelar di gedung pertemuan sanggar seni Jawa Margi Kusuma Arum kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, minggu (13 Agustus 2023).

Hadir sebagai narasumber Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat Ibu Safrina Salim, SKM,M.Kes, dan Perwakilan BKKBN Banten ibu Indah Susanti SE,M.Si, serta Seksi Advokasi dan Pendayaguna Lini Lapangan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangsel, ibu Yuni lia astuti.

Dewan Muhammad Rizal mengatakan kegiatan sosialisasi ini dalam rangka mengedukasi masyarakat dengan memberikan ilmu tentang wawasan pencegahan stunting dan melakukan pola hidup yang sehat kepada masyarakat.

Gencarnya sosialisasi pencegahan stunting ini untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045, target pemerintah Indonesia menjadi negara yang maju dan sejahtera sejajar dengan negara besar Dunia.

Baca Juga:  Mendagri Tegur Sepuluh Kepala Daerah Soal Pencairan Innakesda

“Ketika masyarakat kita sudah mengetahui pencegahan stunting, nantinya penerus penerus kita sudah mempunyai kemampuan mencegah stunting, dan menjadi sumber daya manusia yang unggul dan kuat, serta mempunyai kecerdasan menangkal stunting, maka dari itu perlu di siapkan semuanya dari sekarang,” jelas Muhammad Rizal Politisi PAN asal daerah pemilihan Banten III, Tangerang Raya.

“Semoga kegiatan sosialisasi ini bermanfaat bagi masyarakat, sampaikan informasi ini kepada keluarga, saudara, tetangga, dan dilingkungan kita, semoga masyarakat kita selalu dalam keadaan sehat dan sejahtera.” harap dewan Rizal

Sementara itu Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat Ibu Safrina Salim mengatakan angka stunting di Banten harus turun sesuai target pemerintah 14 persen sesuai target pemerintah.

“Kita ingin generasi yang akan datang menjadi generasi yang cerdas dan hebat. Sesuai tujuan BKKBN dengan Programnya Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana),” ujarnya

Baca Juga:  Kemendagri: Pemerintah Daerah Perlu Menjaga Keberlanjutan Penerapan Inovasi

Safrina Salim pun mengajak masyarakat untuk mengikuti program BKKBN, seperti program gerakan makan telur, program dahsyat, kampung KB, dan Aplikasi ELSIMIL untuk Cegah Stunting, serta program lainnya.

Sementara itu Perwakilan BKKBN Banten ibu Indah Susanti mengatakan saat ini angka stunting di Banten sudah menurun menjadi 20 persen. Padahal Target pemerintah di tahun 2024 yaitu turun menjadi 14 persen.

“Dengan sisa waktu satu tahun ini, mudah-mudah kita semua, baik BKKBN dan semua pihak pemerintah dan masyarakat terus berjuang menurunkan angka stunting ini di wilayah kita. Semoga apa yang kita harapkan dapat tercapai.” ungkapnya

Selain itu Indah Susanti pun mengajak remaja untuk mengkonsumsi tablet penambah darah. Dan ibu yang sedang hamil harus periksa kehamilannya maksimum 4 kali atau sampai 8 kali ke puskesmas maupun ke rumah sakit.

“Dan ibu yang sedang menyusui harus makan bergizi seimbang, dan badutanya harus rajin dibawa ke posyandu. Itu semua untuk kesehatan ibu dan anak mencegah stunting,” tuturnya

Baca Juga:  Tandatangani MoU dengan Kementan, Kapolri Siap Kawal Ketahanan Pangan Rakyat Indonesia

Sementara itu Yuni lia astuti dari DP3AP2KB Kota Tangsel mengatakan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronik yang ditandai tinggi badannya berada di bawah standar. Saat ini angka stunting di Tangsel sudah menurun menjadi 9 persen.

“Salah satu cara mencegah stunting yaitu saat ibu hamil sampai menyusui harus mengkonsumsi gizi seimbang, dan makan makanan yang mengandung protein hewani seperti Ikan dan ayam,” terangnya

Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri 250 peserta dari berbagai elemen masyarakat, seperti dari ibu-ibu pengajian, kader-kader, pedagang, generasi milenial, Pemuda pemudi, RT/RW, mahasiswa, anak muda, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan elemen lainnya. Dan masyarakat pun antusias mengikuti kegiatan tersebut.

(Red)

Komentar