Muhammad Rizal DPR RI Bareng Kemenkes Sosialisasi Tentang Jamu Sehat Untuk Keluarga di Tangsel

infobumi.com, TANGSEL, | Muhammad Rizal Anggota Komisi IX DPR RI bersama Direktorat produksi dan distribusi kefarmasian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar sosialisasi germas tentang penggunaan jamu tradisional.

Kegiatan sosialisasi tersebut bertemakan ‘Edukasi Pembuatan dan Penggunaan Jamu yang aman, bermutu dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran keluarga’.

Sosialisasi itu pun bertempat di Gedung Pertemuan Miko Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, pada minggu (27/8/2023).

Sekitar 600 peserta dari berbagai elemen masyarakat antusias menghadiri kegiatan sosialisasi tersebut, seperti dari tokoh masyarakat, tokoh agama, kader puskesmas, kader posyandu, kader PKK, ibu-ibu pengajian, Ketua RT/RW, mahasiswa, dan pemudi-pemudi.

Hadir sebagai narasumber Plt Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kemenkes yang di wakili oleh ketua tim kerja Analisis Farmakoekonomi Ibu Erie Gusnellyanti, dari Dinas Kesehatan Banten Diwakili ibu Ardhya Malahayati, dan Dinkes Tangsel diwakili oleh ibu Sri Badriyani.

Baca Juga:  Sekjen Kemendagri Dorong Kemajuan IPDN

Dewan Muhammad Rizal mengatakan kegiatan ini dalam rangka memberikan pencerahan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang penggunaan jamu yang sehat dan bermanfaat bagi keluarga di masyarakat.

Dewan Rizal menjelaskan jamu itu obat tradisional asli Indonesia yang merupakan salah satu warisan budaya bangsa. Jamu diketahui keamanan dan khasiatnya karena telah digunakan secara turun temurun sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Maka dari itu masyarakat harus mengetahui jamu yang baik untuk di konsumsi dan mana yang tidak baik untuk kesehatan, karena jamu itu ada yang legal dan juga Ilegal. Oleh sebab itu masyarakat harus mengetahui jamu yang legal yang baik untuk kesehatan.

“Saya minta masyarakat agar menggunakan jamu yang sudah terbukti amannya. Dan ketika membuat jamu bahan bahan alam jangan di campur dengan menggunakan zat kimia, lebih baik di campur kuning telur, agar bertambah khasiatnya,” jelas Dewan Muhammad Rizal Politisi PAN asal daerah pemilihan Banten III, Tangerang Raya.

Baca Juga:  Temui BPP Kemendagri, Litbang Kompas Bahas Kuesioner Evaluasi Pilkada

Dewan Muhammad Rizal pun meminta masyarakat hati-hati membeli obat kuat jamu atau obat biru di pojokan dikhawatirkan bukannya membuat kuat malah menjadi penyakit baru seperti terkena penyakit jantung dan penyakit lainnya dan itu berbahaya.

Selain itu Ia pun mengajak masyarakat bila ada yang mempunyai usaha kuliner yang membutuhkan bantuan legalitas kesehatan produknya, bisa langsung menghubungi perijinannya. Seperti yang sudah dilakukannya membantu masyarakat yang mempunyai usaha kuliner dodol dengan mendaftarkan ke BPOM.

“Semoga kegiatan sosialisasi ini bermanfaat bagi masyarakat, sehingga masyarakat kita lebih memahami penggunaan mengkonsumsi jamu yang baik dan sehat.” harapnya

Sementara itu ketua tim kerja Analisis Farmakoekonomi Ibu Erie Gusnellyanti mengatakan pemerintah terus berupaya melindungi masyarakat dari peredaran obat tradisional yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat.

“Semoga dengan adanya kegiatan sosialisasi ini masyarakat menjadi tau mana jamu yang baik untuk di konsumsi. Selain itu kita pun harus melestarikan budaya minum jamu untuk mendukung Indonesia sehat sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat.” terangnya

Baca Juga:  Kasus COVID-19 Meningkat, Panglima dan Kapolri Tinjau Vaksinasi di Bandung, Kudus dan Bangkalan

Sri Badriyani dari Dinkes Tangsel mengatakan masyarakat ketika membeli jamu di apotek atau ditempat lain harus di lihat dulu kondisi produknya masih tersegel atau sudah rusak.

“Ketika membeli jamu atau obat tradisional lihat dulu kondisi produknya dan cek legalitasnya, jangan sampai kita asal beli saja,” ujarnya.

(Red)

Komentar