Dukcapil Dukung PLN Sinkronkan Data 37 Juta Pelanggan Bersubsidi

infobumi.com,Jakarta – Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) pemanfaatan data kependudukan berupa hak akses verifikasi data NIK dan KTP-el dengan PT PLN (Persero).

Pihak PLN tercatat memiliki sebanyak 79 juta pelanggan yang akan diverifikasi dengan berbasis nomor induk kependudukan (NIK).

“Dengan kerja sama ini ditargetkan sebanyak 37 juta pelanggan bersubsidi berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan singkron dengan NIK,” kata Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh di sela acara Penandatanganan PKS dan Integrasi Data Kependudukan NIK bersama PT PLN (Persero) secara virtual via aplikasi Zoom di Jakarta, Jumat (11/6/2021).

Zudan Arif Fakrulloh (ZAF) mengaku bersyukur bisa melayani PLN, yang disebutnya sebagai BUMN yang sangat besar jasanya menerangi Indonesia.

Menurut ZAF, dengan sinkronisasi data pelanggan berbasis NIK, PLN sejalan dengan program pemerintah mewujudkan Single Identity Number (SIN).

Baca Juga:  Kemendagri Dukung Kemensos Menuntaskan Pendataan DTKS

SIN di Indonesia baru dibangun tahun 2006 dengan UU Adminduk Nomor 23 Tahun 2006, yakni mendorong setiap orang hanya memiliki satu NIK, satu identitas KTP-el dan satu alamat.

“Punya rumah 3 – 4 itu boleh, tapi NIK nya hanya satu. Sehingga seluruh pelanggan PLN sebanyak 79 juta, dan 37 juta pelanggan yang mendapatkan subsidi, ketika nanti datanya dicocokkan, PLN akan bisa melihat satu orang itu punya berapa rumah, punya berapa meteran listrik. Sehingga nanti akan bisa diukur subsidi itu jatuh ke tangan yang tepat dengan kode referensi tunggal NIK,” kata Dirjen ZAF.

Untuk tahap awal, Dukcapil menawarkan akan mencarikan NIK dari semua 79 juta pelanggan PLN secara host to host.

“Tidak ada data yang keluar, semua antara server to server atau host to host. Ini bagian dari upaya Dukcapil untuk melindungi rahasia data pribadi,” tandas ZAF.

Baca Juga:  Minum Teh Tawar Hangat di Pagi Hari: Kebiasaan Sehat yang Meningkatkan Kesejahteraan** Pagi yang cerah dimulai dengan semangkuk teh tawar hangat dapat menjadi kebiasaan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan kita. Teh tawar adalah minuman yang rendah kalori dan kaya akan antioksidan serta nutrisi yang bermanfaat. Berikut adalah beberapa manfaat minum teh tawar hangat di pagi hari: **1. Meningkatkan Konsentrasi dan Kewaspadaan:** Teh tawar mengandung kafein yang memberikan dorongan energi ringan, membantu meningkatkan konsentrasi, dan membuat kita lebih waspada dalam memulai aktivitas sehari-hari. **2. Memperbaiki Sistem Pencernaan:** Teh tawar hangat dapat membantu merangsang pencernaan. Ini membantu tubuh untuk memulai proses pencernaan dengan baik, mengurangi risiko masalah pencernaan seperti kembung. **3. Sumber Antioksidan:** Teh tawar mengandung antioksidan seperti polifenol, yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Ini dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mendukung kesehatan jangka panjang. **4. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung:** Konsumsi rutin teh tawar hangat telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Antioksidan dalam teh dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. **5. Efek Relaksasi:** Hangatnya teh tawar dan aroma alaminya memiliki efek relaksasi. Ini dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati, menjadikan pagi Anda lebih positif. **6. Menjaga Berat Badan yang Sehat:** Kafein dalam teh tawar dapat membantu meningkatkan metabolisme, yang dapat berkontribusi pada pemeliharaan berat badan yang sehat. **7. Mendukung Kesehatan Kulit:** Antioksidan dalam teh juga dapat membantu menjaga kulit tetap sehat dan mencegah penuaan dini. Penting untuk diingat bahwa teh tawar tanpa gula atau pemanis buatan akan memberikan manfaat terbesar untuk kesehatan. Memulai pagi dengan segelas teh tawar hangat adalah cara sederhana untuk merawat diri sendiri dan memulai hari dengan energi positif.

Yang dilakukan adalah pemadanan data, sebab PLN telah memiliki data 79 juta pelanggan.

“Kalau ada pelanggan yang sudah meninggal akan diberikan notifikasi bawa pemilik NIK ini sudah meninggal. Dukcapil bisa melacak siapa keluarga yang tinggal di situ. Diketahui dengan berbasis KK, siapa yang bertempat tinggal di situ, siapa yang melanjutkan nomor pelanggan listrik di rumah tersebut,” kata ZAF.(Red)

Puspen Kemendagri

Komentar